Rabu, 14 Januari 2015

NAMA     : HENDRA AGITYA ERMAWAN
NIM          :13612085


PERCOBAAN 3
PENENTUAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS DALAM SEMPEL AIR
DENGAN METODE ASIDI DAN ALKALIMETRI

I.        TUJUAN
·         Praktikan dapat melakukan analisi dengan metode Asidi dan Alkalimetri


II.      DASAR TEORI
            Asiditas pada system air alami adalah kapasitas air untuk menetralisir basa (OH-). Air asam biasanya tidak di perthitungkan, kecuali untuk kasus polusi berat. Asiditas biasanya merupakan hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-, CO2, H2S, Protein, asam – asam lemak, dan ion – ion logam asam terutama Fe3+. Asiditas lebih sukar ditentukan dari pada alkalinitas, karena dua indikatuor utama, CO2, dan H2S merupakan larutan volatile yang segera hilang dari sempel (Ulindriany Syarila,1994).
            CO2   +  OH-     ------>     HCO3-

            H2S   +  OH-     ------>   HS  +   H2O
   Istilah asam mineral bebas adalah asam kuat seperti H2SO4 dan HCl di dalam air.  Asiditas total  ditentukan aleh titrasi dengan basa untuk mencapai titik akhir phenolphthalein ( pH 8,2).
            Alkalinitas merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang di ukur dengan kandunngan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetral kan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Alkalinitas mampu menetralisir keasaman di dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut sebagai besaran yang menunjukan kapasitas larutan penyangga dari ion karbonat, dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut akan bereaksi dengan ion hydrogen sehingga menurunkan keasaman dan menaikkan nilai pH. Perbedaan antara basa tingkat tinggi dengan alkalinitas yang tinggi adalah :
a.      Tingkat basa tinggi ditunjukan oleh pH tinggi
b.      Alkalinitas tinggi di tunjukkan dengan kemampuan menerima proton tonggi
         Alkalinitas berperan dalam menentukan kemampuan untuk mendukung pertumbuhan juga  dan kehidupan air lainnya. Hal ini dikarenakan :
a.      Pengaruh system buffer dari alkalinitas
b.      Alkalinitas berfungsi sebagai ceservoil untuk karbon organic sehingga alkalinitas di ukur sebagai factor kesuburan air 
   Syarat reaksi yang dapat digunakan dalam analisis alkalinitas dan asidisitas(titimetri)adalah :
1.      Reaksi harus berjalan dengan suatu persamaan reaksi tertentu tidak boleh ada reaksi samping
2.      Reaksi harus berjalan secara lengkap pada titik ekuivalen (tetapan kestimbangan harus besar
3.      Ada indicator yang cocok untuk menentukan titik akhir titrasi
4.      Reaksi harus berlangsung cepat, sehinggatitrasi dapat dilakukan dalam beberapa menit
            Asiditas adalah banyaknya basa yang di perlukan untuk menetralkan asam dalam air dan alkalinitas adalah kapasitas air untuk menentukan tambahanasam pada nilai pH larutan ( apaerts dan Ir.s.sumatri) merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi yang di ukur dengan kandungan karbonat dan alkalinitas mampu menetralisir keasaman dalam air.



III.    ALAT
·         Pipet volumetrik
·         Buret
·         Erlemeyer
·         Gelas piala
·         Labu ukur
·         Statif

IV.    BAHAN
·         Aquades
·         Larutan asam oksalat
·         Larutan NaOH
·         Larutan HCl
·         Larutan Na2CO3  0,01135 N
·         Indicator metal jingga
·         Larutan Fenolftalen




V.      PROSEDUR KERJA

·                                 NORMALITAS NaOH

5 ml Larutan Asam Oksalat 0.1 N

Dimasukkan ke dalam gelas erlemeyer dan ditambahkan & 3 tetes indicator PP

Dititrasi dengan NaOH 0.04 N


Diamati perubahan warna menjadi merah muda


Dicatat berapa volume NaOH yang di perlukan untuk mencapai Titik Akhir Titrasi (perubahan warna)


Volume NaOH


NORMALITAS NaOH



   PENENTUAN PADA SAMPEL AIR SUNGAI
100 ml AIR SUNGAI


Dimasukkan kedalam erlemeyer dan ditambahkan 4 tetes indikator PP


Dititrasi dengan NaOH 0.04 N


Diamati perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah jambu


Dicatat berapa volume NaOH yang di perlukan untuk mencapai Titik Akhir Titrasi (perubahan warna)


Diulangi sebanyak 3 kali

Volume NaOH untuk penentuan sempel


                                       gambar  hasil dari titrasi ;

 










                                                                                                                          
             STANDARISASI LARUTAN HCl 0.02

10 ml Na2SO3 0.01135 N

Dimasukkan kedalam erlemeyer dan ditmbah kan 3tetes indicator Metil Jingga

Di titrasi dengan HCl 0.02 N

Diamati perubahan warna dari jingga menjadi merah jingga

Dicatat volume HCl yang di perlukan untuk mencapai titik akhir titrasi (n perubahan warna)

NORMALITAS HCl
·    
           

  

            PENENTUAN SEMPEL PADA AIR SUMUR

100 ml AIR SUMUR

Dimasukkan kedalam erlemeyer dan di tambahkan 3 tetes indicator metal jingga

Dititrasi dengan HCl 0.02 N

Diamati perubahan warna dari kuning menjadi kuning jingga

Dicatat volume HCl yang di perlukan untuk mencapai titik akhir titrasi ( perubahaan warna)

Penentuan sampel air sumur


                                           gambar  hasil dari titrasi ;



VI.    DATA PENGAMATAN

Penentuan asiditas

Volume Asam Oksalat (ml)
Volume NaOH (ml)
Volume rata – rata (ml)
Penganmatan
5
11

10,76
Asam Oksalat + 3 tetes indicator PP tidak berwarna
Dititrasi dengan NaOH larutan menjadi merah jambu
5
10,8
5
10,5


      Penentuan pada sampel air sungai

Volume sempel (ml)
Volume NaOH (ml)
Volume rata-rata (ml)
Pengamatan
100
0,6

0,55
Sempel tidak berwarna ditambah 3 tetes indicator PP tidak berwarna dan ketika di titrasi dengan NaOH menjadi merah jambu
100
0,6
100
0,5
100
0,5


Standarisasi Alkalinitas

Volume Na2CO3 (ml)
Volume HCl (ml)
Volume rata – rata (ml)
Pengamatan
10
2,1

2,2
Na2CO3 ditambah 3 tetes indkator Metil JIngga menjadi jingga dan dititrasi dengan HCl menjadi kuning
10
2,3
10
2,2

Penetapan pada sampel air sumur

Volume Sampel (ml)
Volume HCl (ml)
Volume rata –rata (ml)
Pengamatan
100
1,1

1,2
Air keran tidak berwarna ditambahkan 3 tetes indicator metal jingga  dan dititrasi dengan HCl menjadi kuning
100
1,1
100
1,3
100
1,3


VII.  ANALISIS DATA

        
1.Standarisasi NaOH
         BE  CaCO3 =  50,45 gr/mol
        Asam Oksalat ~ NaOH
        Volume Asam Oksalat . N Asam Oksalat = Volume NaOH . N NaOH
                                        5 ml . 0,1 N = 10,76 ml . N NaOH
                                        N NaOH = 5 ml . 0,1 ml
                                                               10,76 ml
                                                        = 0,046 N
        Penentuan Asiditas pada aempel air sungai
        CaCO3/ L = V rata- rata NaOH . N NaOH . BE CaCO3 .1000 / Volume Sampel
                                                        
                           = 0,55 ml . 0,046 N . 50,45 gr/mol . 1000 / 100 ml
                                                        
                          =  12,7638 mg/L ( ppm)

2.Standarisasi HCl
        Na2CO3 ~ HCl
        Volume Na2CO3 . N Na2CO3  = Volume HCl . N HCl
                        10 ml . 0,01135 N = 2,2 ml . N HCl
                        N HCl = 10 ml .0,01135 N /  2,2 ml
                                   = 0,051 N
        Penentuan Alkalinitas pada sempel air sumur
        CaCO3/ L = V rata- rata HCl . N HCl . BE CaCO3 . 1000 /  Volume Sempel
                          = 1,2 ml . 0,051 N . 50,45 gr/mol . 1000 / 100 ml
                          =  30,8754 mg/L (ppm)


VIII .  PEMBAHASAN


                   Analisis volumemetri adalah suatu proses untuk menentukan jumlah yang tidak diketahui dari zat dengan mengukur volume metri secara kuantitatif. Larutan pereaksi yang di gunakan untuk bereaksi sempurna dengan zat yang ditentukan. Titrasi asidi metri dan alkalimetri merupakan titrasi metal isai dimana pada titrasi ini digunakan larutan asam dan basa kuat sehingga dihasilkan yang bersifat netral.
                   Pada penentuan asiditas awal dilakukan standarisasi larutan asiditas dengan NaOH 0,04 N dengan Asam Oksalat 0,1 N didapat volume titrasi sebesar 10,76 ml. Didapat dari volume tersebut nilai konsentrasi dari larutan tersebut sebesar 0.046 N. Dilanjutkan penentuan pada sempel air sungai pada saat titrasi di dapat volume titrasi sebesar rata - rata 0,55 ml dari volum rata- rata yang di dapat sangat kecil sehingga kadar asam dalam sampel sangat sedikit dan lebih bersifat basa dan dari analisi data yang di lakukan di dapat kandungan asidimetri sebesar 12,7638 mg/L ( ppm).
                   Pada penetuan Alkalinitas dilakukan standarisasi dahulu seberti pada asiditas dengan larutan HCl 0,02 N dengan natrium karbonat 0,01135 N  didapat volume rata - rata titrasi sebesar 2,2 ml dari volume tersebut nilai konsentrasi dari natrium karbonat sebesar 0,051 N dilanjutkan pada penentuan sampel air sumur tititrasi dengan HCl 0.02 N larutan standar diadapat volume titrasi sebesar 1,2 ml dan dari volume tersebut di analisis data yang di lakukan didapat kadar alkalinitas pada sampel air sumur di dapat sebesar  30,8754 mg/L (ppm).
                    Menurut peraturan PERMENKES RI nomor 416 tahun 1990, bahwa kadar asam atau       basa dalam air bersih harus atau tidak boleh dari 500 mg/L (ppm). Pada percobaan yang dilakukan bahwa kandungan pada sampel tidak lebih dari 500 ppm yaitu pada asiditas sebesar 12,7638 mg/L (ppm) dan pada alkalinitas sebesar 30,8754 mg/L (ppm). Jadi pada kedua sampel tersebut yaitu air sungai dan air sumur sangat layak digunakan karna bila kadarnya tidak melebihi ambang batas yang di ajukan oleh menkes karna bila melebihi akan sangat tidak baik dan dapat sangat mengganggu kesehatan.

XI. KESIMPULAN

      1. Penentuan kadar asam atau basa pada sebuah larutan dapat di ketahui dengan melakukan asidi alkalimetri (volumemetri).
      2. Sampel (air sungai dan air sumur) layak digunakan karna tidak melebihi dari ambang batas yang di atur oleh menkess sebesar 500 ppm karna sampel hanya mengandung 30,8754 mg/L(ppm) dan 12,7638 mg/L ( ppm).










DAFTAR PUSTAKA

         Riyanto,Ph.d , 2011 , PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II , ilmu kimia , FMIPA , Universitas Islam Indonesia , YOGYAKARTA

         Sukamaitati , 1990 , KIMIA KEDOKTERAN edisi 2 , Binampa aksara , JAKARTA










                                                                                                   Yogyakarta,28 Desember 2014
Disetujui                                                   Dipriksa                                  Dibuat,
   Dosen penagmpu                                      Asisten                                   Praktikan




Tri Esti P , M.Si                                      Arief Dharmawan                    Hendra A Ermawan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar