NAMA : HENDRA AGITYA ERMAWAN
NIM :13612085
PERCOBAAN 3
PENENTUAN ASIDITAS DAN ALKALINITAS
DALAM SEMPEL AIR
DENGAN METODE ASIDI DAN ALKALIMETRI
I.
TUJUAN
·
Praktikan
dapat melakukan analisi dengan metode Asidi dan Alkalimetri
II. DASAR TEORI
Asiditas
pada system air alami adalah kapasitas air untuk menetralisir basa (OH-).
Air asam biasanya tidak di perthitungkan, kecuali untuk kasus polusi berat.
Asiditas biasanya merupakan hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-,
CO2, H2S, Protein, asam – asam lemak, dan ion – ion logam
asam terutama Fe3+. Asiditas lebih sukar ditentukan dari pada
alkalinitas, karena dua indikatuor utama, CO2, dan H2S
merupakan larutan volatile yang segera hilang dari sempel (Ulindriany
Syarila,1994).
CO2 + OH- ------> HCO3-
H2S + OH- ------> HS + H2O
Istilah
asam mineral bebas adalah asam kuat seperti H2SO4 dan HCl
di dalam air. Asiditas total ditentukan aleh titrasi dengan basa untuk
mencapai titik akhir phenolphthalein ( pH 8,2).
Alkalinitas
merupakan penyangga (buffer) perubahan pH air dan indikasi kesuburan yang di
ukur dengan kandunngan karbonat. Alkalinitas adalah kapasitas air untuk
menetral kan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan. Alkalinitas mampu
menetralisir keasaman di dalam air. Secara khusus, alkalinitas sering disebut
sebagai besaran yang menunjukan kapasitas larutan penyangga dari ion karbonat,
dan tahap tertentu ion karbonat dan hidroksida dalam air. Ketiga ion tersebut
akan bereaksi dengan ion hydrogen sehingga menurunkan keasaman dan menaikkan
nilai pH. Perbedaan antara basa tingkat tinggi dengan alkalinitas yang tinggi
adalah :
a. Tingkat basa tinggi ditunjukan oleh
pH tinggi
b. Alkalinitas tinggi di tunjukkan
dengan kemampuan menerima proton tonggi
Alkalinitas
berperan dalam menentukan kemampuan untuk mendukung pertumbuhan juga dan kehidupan air lainnya. Hal ini
dikarenakan :
a. Pengaruh system buffer dari
alkalinitas
b. Alkalinitas berfungsi sebagai
ceservoil untuk karbon organic sehingga alkalinitas di ukur sebagai factor
kesuburan air
Syarat reaksi yang
dapat digunakan dalam analisis alkalinitas dan asidisitas(titimetri)adalah :
1. Reaksi harus berjalan dengan suatu
persamaan reaksi tertentu tidak boleh ada reaksi samping
2. Reaksi harus berjalan secara lengkap
pada titik ekuivalen (tetapan kestimbangan harus besar
3. Ada indicator yang cocok untuk
menentukan titik akhir titrasi
4. Reaksi harus berlangsung cepat,
sehinggatitrasi dapat dilakukan dalam beberapa menit
Asiditas
adalah banyaknya basa yang di perlukan untuk menetralkan asam dalam air dan
alkalinitas adalah kapasitas air untuk menentukan tambahanasam pada nilai pH
larutan ( apaerts dan Ir.s.sumatri) merupakan penyangga (buffer) perubahan pH
air dan indikasi yang di ukur dengan kandungan karbonat dan alkalinitas mampu
menetralisir keasaman dalam air.
III. ALAT
·
Pipet
volumetrik
·
Buret
·
Erlemeyer
·
Gelas
piala
·
Labu
ukur
·
Statif
IV. BAHAN
·
Aquades
·
Larutan
asam oksalat
·
Larutan
NaOH
·
Larutan
HCl
·
Larutan
Na2CO3 0,01135 N
·
Indicator
metal jingga
·
Larutan
Fenolftalen
V. PROSEDUR KERJA
· NORMALITAS
NaOH
5 ml Larutan Asam Oksalat 0.1 N
Dimasukkan ke dalam gelas erlemeyer
dan ditambahkan & 3 tetes indicator PP
Dititrasi dengan NaOH 0.04 N
Diamati perubahan warna menjadi merah
muda
Dicatat berapa volume NaOH yang di
perlukan untuk mencapai Titik Akhir Titrasi (perubahan warna)
Volume NaOH
NORMALITAS NaOH
|
|||
PENENTUAN PADA SAMPEL AIR SUNGAI
100 ml AIR SUNGAI
Dimasukkan kedalam erlemeyer dan ditambahkan
4 tetes indikator PP
Dititrasi dengan NaOH 0.04 N
Diamati perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi merah jambu
Dicatat berapa volume NaOH yang di
perlukan untuk mencapai Titik Akhir Titrasi (perubahan warna)
Diulangi sebanyak 3 kali
Volume NaOH untuk penentuan sempel
gambar hasil dari titrasi ;
|
STANDARISASI LARUTAN HCl 0.02
10 ml Na2SO3
0.01135 N
Dimasukkan kedalam erlemeyer dan
ditmbah kan 3tetes indicator Metil Jingga
Di titrasi dengan HCl 0.02 N
Diamati perubahan warna dari jingga
menjadi merah jingga
Dicatat volume HCl yang di perlukan
untuk mencapai titik akhir titrasi (n perubahan warna)
NORMALITAS HCl
·
100 ml AIR SUMUR
Dimasukkan kedalam erlemeyer dan di
tambahkan 3 tetes indicator metal jingga
Dititrasi dengan HCl 0.02 N
Diamati perubahan warna dari kuning
menjadi kuning jingga
Dicatat volume HCl yang di perlukan
untuk mencapai titik akhir titrasi ( perubahaan warna)
Penentuan sampel air sumur
gambar hasil dari titrasi ;
VI.
DATA PENGAMATAN
Penentuan asiditas
Volume
Asam Oksalat (ml)
|
Volume
NaOH (ml)
|
Volume
rata – rata (ml)
|
Penganmatan
|
5
|
11
|
10,76
|
Asam Oksalat + 3 tetes indicator PP tidak berwarna
Dititrasi dengan NaOH larutan menjadi merah jambu
|
5
|
10,8
|
||
5
|
10,5
|
Penentuan pada sampel air sungai
Volume sempel (ml)
|
Volume NaOH (ml)
|
Volume rata-rata (ml)
|
Pengamatan
|
100
|
0,6
|
0,55
|
Sempel tidak berwarna
ditambah 3 tetes indicator PP tidak berwarna dan ketika di titrasi dengan NaOH
menjadi merah jambu
|
100
|
0,6
|
||
100
|
0,5
|
||
100
|
0,5
|
Standarisasi Alkalinitas
Volume Na2CO3 (ml)
|
Volume HCl (ml)
|
Volume rata – rata (ml)
|
Pengamatan
|
10
|
2,1
|
2,2
|
Na2CO3 ditambah 3 tetes indkator Metil JIngga
menjadi jingga dan dititrasi dengan HCl menjadi kuning
|
10
|
2,3
|
||
10
|
2,2
|
Penetapan
pada sampel air sumur
Volume Sampel (ml)
|
Volume HCl (ml)
|
Volume rata –rata (ml)
|
Pengamatan
|
100
|
1,1
|
1,2
|
Air keran tidak
berwarna ditambahkan 3 tetes indicator metal jingga dan dititrasi dengan HCl menjadi kuning
|
100
|
1,1
|
||
100
|
1,3
|
||
100
|
1,3
|
VII. ANALISIS
DATA
1.Standarisasi NaOH
BE CaCO3 = 50,45 gr/mol
BE CaCO3 = 50,45 gr/mol
Asam Oksalat ~ NaOH
Volume Asam Oksalat . N Asam
Oksalat = Volume NaOH . N NaOH
5
ml . 0,1 N = 10,76 ml . N NaOH

10,76 ml
=
0,046 N
Penentuan Asiditas pada
aempel air sungai
CaCO3/
L = V rata- rata NaOH . N NaOH . BE CaCO3 .1000 / Volume Sampel
= 0,55
ml . 0,046 N . 50,45 gr/mol . 1000 / 100 ml
=
12,7638 mg/L ( ppm)
2.Standarisasi HCl
Na2CO3
~ HCl
Volume Na2CO3
. N Na2CO3 =
Volume HCl . N HCl
10 ml .
0,01135 N = 2,2 ml . N HCl
N
HCl = 10 ml .0,01135 N / 2,2 ml
= 0,051 N
Penentuan Alkalinitas pada
sempel air sumur
CaCO3/
L = V rata- rata HCl . N HCl . BE CaCO3 . 1000 / Volume Sempel
= 1,2 ml . 0,051 N . 50,45 gr/mol . 1000 / 100 ml
= 30,8754 mg/L (ppm)
VIII . PEMBAHASAN
Pada penetuan Alkalinitas dilakukan standarisasi dahulu seberti pada asiditas dengan larutan HCl 0,02 N dengan natrium karbonat 0,01135 N didapat volume rata - rata titrasi sebesar 2,2 ml dari volume tersebut nilai konsentrasi dari natrium karbonat sebesar 0,051 N dilanjutkan pada penentuan sampel air sumur tititrasi dengan HCl 0.02 N larutan standar diadapat volume titrasi sebesar 1,2 ml dan dari volume tersebut di analisis data yang di lakukan didapat kadar alkalinitas pada sampel air sumur di dapat sebesar 30,8754 mg/L (ppm).
Menurut peraturan PERMENKES RI nomor 416 tahun 1990, bahwa kadar asam atau basa dalam air bersih harus atau tidak boleh dari 500 mg/L (ppm). Pada percobaan yang dilakukan bahwa kandungan pada sampel tidak lebih dari 500 ppm yaitu pada asiditas sebesar 12,7638 mg/L (ppm) dan pada alkalinitas sebesar 30,8754 mg/L (ppm). Jadi pada kedua sampel tersebut yaitu air sungai dan air sumur sangat layak digunakan karna bila kadarnya tidak melebihi ambang batas yang di ajukan oleh menkes karna bila melebihi akan sangat tidak baik dan dapat sangat mengganggu kesehatan.
XI. KESIMPULAN
1. Penentuan kadar asam atau basa pada sebuah larutan dapat di ketahui dengan melakukan asidi alkalimetri (volumemetri).
2. Sampel (air sungai dan air sumur) layak digunakan karna tidak melebihi dari ambang batas yang di atur oleh menkess sebesar 500 ppm karna sampel hanya mengandung 30,8754 mg/L(ppm) dan 12,7638 mg/L ( ppm).
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto,Ph.d , 2011 , PANDUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II , ilmu kimia , FMIPA , Universitas Islam Indonesia , YOGYAKARTA
Sukamaitati , 1990 , KIMIA KEDOKTERAN edisi 2 , Binampa aksara , JAKARTA
Yogyakarta,28 Desember 2014
Disetujui Dipriksa Dibuat,
Dosen penagmpu Asisten Praktikan
Tri Esti P , M.Si Arief Dharmawan Hendra A Ermawan
Yogyakarta,28 Desember 2014
Disetujui Dipriksa Dibuat,
Dosen penagmpu Asisten Praktikan
Tri Esti P , M.Si Arief Dharmawan Hendra A Ermawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar