Nama : NINING YOVIANI
NIM : 13612139
PERCOBAAN 6
PENENTUAN VITAMIN C DALAM OBAT - OBATAN DENGAN TITRASI REDOKS
I. TUJUAN
- Mahasiswa dapat melakukan analisis dengan metode titrasi redoks
II. DASAR TEORI
Vitamin mula - mula ditemukan oleh ahli kimia asal polandia bernama FUNK, yangpercaya zat penangkal beri -beri yang larut dalam air suatu amina yang sangat vita, dan dari kata tersebut lahirlah kata vitamin yang kemdian dikenal dengan suatu klimpok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan protein, karbonhidrat, maupun lemak. Peran nya sebagai fungsi tertentu guna menjaga imunitas tubuh. Vitamin sangat di perlukan tubuh untuk metabolisme dan [ertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat di produksi langsung oleh tubuh dalam jumlah yang cukup, sehingga harus di peroleh dari bahan pangan yang kita konsumsi. Vitamin merupakan molekul polar yang larutdalam air maupun non polar yang larut dalam pelarut lemak, kebanyakan vitamin larut dalam air sebagi batu bangunan bagi enzim. ex ; Asam Askorbat ( vitamin C ) sebagai gizi diperlukan bagi hewan menyusui tingkat tinggi dan normal. Vitamin C adalah vitamin dalam pembentukan dari kolagen protein struktual. Dalam air vitamin C mudah dioksidasi terutama bila di panas kan dan dapat dipercepat bila ada tembaga atau pada suasana alkalis, kehilangan vitamin C sering terjadi dalam pengolahan, pengeringan dan cahaya pada saat prosese ekstaksinya.
Penentuan vitamin C dapat dilakukan dengan titrasi iodometri. Hal ini didasarkan sifat dari vitamin C dapat beraksi dengan iodin dan indikator yang digumakan yaitu amilum.titik akhir titrasi nya ditandai dengan perubahan warna biru dari iod-amilum. Perhitungan kadar vitamin C dengan standarisasi larutan iodin. Hal ini juga di sebut titrasi redoks dimana digunakan larutan iodum sebagi pentierdan dan lautan iodida sebagai pentiter pula. Dalam prosesnya iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi dan iodida sebagai reduksi nya . Iodometri( kosidator yang di analisis lalu di rekasikan dengan iododa berlebih dalam keadaan yang sesuai yang selanjutnya iodium dibebaskan secara kunatitatif dan di titrasi dengan natrium tiosulfat standar) dan indikator yang di gunakan amilum.
Hasil pengukuran kandungan vitamin C menunjukkan bahwa rata - rata 10 gram daging jeruk terkandung 0,0611% . Jika di bandingkan dengan litelatur jumlah tersebut tergolung kecil . Sari buah jeruk mengandung 40 -70 mg vitamin C per 100 ml, tergantung dari jenisnya ( TARMODJO, 1998). kandungan fitamin C dapat di pengaruhi dari usia buah nya semakin tua buah ersebut maka semakin berkurang kandungan vitamin C didalam nya (TARMODJO, 1998). Bila dalam tablet vitamin C tidak hanya menandung vitamin C saja tetapi juga mengandung karbonhidrat yang berfungsi sebagai pemadat. Dalam satu tablet tidak mengandung 100%vitamin C. Dari hasil pecrobaan menunjukkan setiap 0,2 gram tablet terkandung 34,180 % vitamin C. Kandungan vitamib C mudah terdegradasi baik oleh temperatur, cahaya, maupun udara (helmiyesi at al 2008).
III. ALAT
- Erlemeyer 250ml
- Gelas ukur 100ml
- Buret 50ml
- Pipet tetes
- Statip
IV. BAHAN
- Asam Sulfat 10%
- Larutan iodium 0,05 M
- KIO3
- HCl 1 N
- Larutan Na2S2O3
- Amilum
- Daging Jeruk
- Tablet vitamin C
STANDARISASI Na2S2O3
10 ml larutan primer KIO3
Dimasukkan kedalam erlemeyer
Ditambahkan 10 ml KI dalam 10 ml HCl 1 N
Dititrasi dengan larutan Na2S2O3
Larutan berwarna kuning
Ditambahkan 2 ml larutam Amilum
Dititrasi dengan Larutan Na2S2O3
Larutan menjadi tidak berwarna
gambar dari proses titrasi ;
STANDARISASI I2
10 ml Larutan Na2S2O3 yang telah di standarisasi
Dimasukkan kedalam erlemeyer
Ditambahkan 1 ml Amilum
Dititrasi dengan I2
PENENTUAN VITAMIN C DARI BUAH JERUK
Dihaluskan dalam mortar
Ditambahkan 50 ml air destilat berwarna kuning
Dipindahkan dalam erlemeyer
Ditambahkan 20 tetes Amilum
Dititrasi dengan larutan iodium terstandarisasi
Warna larutan menjadi biru tua
PENENTUAN VITAMIN C DARI TABLET
0,2 gram serbuk tablet vitamin C
Dimasuk dalam Erlemmeyer
Ditambahkan 30 ml aquades
digojok
Ditambahkan 20 tetes Amilum
Dititrasi dengan Latutan iodium I2 terstandarisasi
Larutan berwarna Biru Tua
VI. DATA PENGAMATAN
STANDARISASI Na2S2O3
Volume KIO3 (ml)
|
Volume HCl (ml)
|
Volume 5% (ml)
|
Volume titrasi (ml)
|
Volume rata-rata Titrasi
(ml)
|
Pengamatan
|
5
|
1
|
1
|
12,5
|
12,7
|
Larutan berwarna kuning ditambah amilum berubah
menjadi ungu dan pada saat dititrasi menjadi tidak berwarna.
|
5
|
1
|
1
|
13,1
|
||
5
|
1
|
1
|
12,5
|
Volume Na2S2O3
(ml)
|
Volume amilum (ml)
|
Volume titrasi (ml)
|
Volume rata –rata Titrasi( ml)
|
Pengamatan
|
10
|
1
|
3,3
|
3,3
|
Larutan tidak berwarna ditambah amilum menjadi tidak berwarna dan
ketika di titrasi menjadi warna Biru Tua
|
10
|
1
|
3,3
|
||
10
|
1
|
3,3
|
PENENTUAN VITAMIN C DARI BUAH JERUK
Volume awal (ml)
|
Volume Sampel (ml)
|
Volume Titrasi (ml)
|
Volume rata –rata Titrasi (ml)
|
Pengamatan
|
62
|
10
|
0,1
|
0,133
|
Larutan warna kuning ditambahkan amilum manjadi kuning dan saat
dititrasi menjadi Biru Tua
|
62
|
10
|
0,2
|
||
62
|
10
|
0,1
|
PENENTUAN VITAMIN C DARI TABLET
Volume awal (ml)
|
Volume Sampel (ml)
|
Volume Titrasi (ml)
|
Volume rata –rata Titrasi (ml)
|
Pengamatan
|
80
|
10
|
0,6
|
0,66
|
Larutan jingga ditambah amilum menjadi jingga pada saat di titrasi
dari jingga menjadi Biru Tua
|
80
|
10
|
0,7
|
||
80
|
10
|
0,7
|
VII. ANALISIS DATA
1. STANDARISASI LARUTAN Na2S2O3
KIO3 + 5KI
+ 6HCl à
3I2 + 3H2O
+ 6HCl (Sebelum reaksi)
2Na2S2O3 + I2
à
2NaI + Na2S2O3
(Saat titrasi)
V Na2S2O3
. N Na2S2O3
= V KIO3 . N KIO3
12,7 ml . N Na2S2O3 = 5
ml . 0,1 N
N Na2S2O3 = 5 ml . 0,1 N / 12,7 ml
= 0,03937 N
2. STANDARISASI LARUTAN I2
2 Na2S2O3 +
I2 à 2 NaI + Na2S2O3
V I2 . N I2 = V Na2S2O3
. N Na2S2O3
3,3 ml . N I2 = 10 ml
. 0,03937 N
N I2 = 10 ml . 0,03937 N / 3,3 ml
=
0,1193 N
M I2 = N I2 / n
=
0,1193 N / 2
= 0,05965 M
3. PENENTUAN KADAR VITAMIN C PADA SAMPEL JERUK
Vawal = 62 ml
Vsampel = 10 ml
Berat Sampel = 20 gram = 20.000 mg
1) Konsentrasi Sampel
Sampel = V I2 . M I2 / V sampel . FP
= 0,1333ml . 0,05965 M / 10 ml . 62 ml/ 12 ml
= 0,0041082 M
2) mmol Asam Askorbat
mmol = kons Sampel . Vawal
= 0,0041082 M . 62 ml
= 0,2547 mmol
3 ) Massa Asam Askorbat (BM Asam Askorbat = 176 mg/mmol)
Massa = mmol Asam Askorbat . BM Asam Askorbat
= 0,2547 mmol . 176 mg/ mmol
= 44,8286 mg
4) Kadar Asam Askorbat
% = Massa Asam Askorbat /Masssa Sampel . 100%
= 44,8286 mg / 20.000 mg . 100%
= 0,2241 %
4. PENETUAN KADAR VITAMIN C PADA TABLET
V awal = 80 ml
V sampel = 10 ml
Berat Sampel = 0,2 gram = 200 mg
1) Konsentrasi Sampel
Sampel = V I2 . M I2 / V sampel . FP
= 0,6667 ml . 0,05965 M / 10 ml . 80 ml / 30 ml
= 0,0106 M
2)mmol Asam Askorbat
mmol = kons Sampel . Vawal
= 0,0106 M . 80 ml
= 0,0484 mmol
3) Massa Asam Askorbat
Massa = mmol Asam askorbat . BM Asam Askorbat
= 0,8484 mmol . 176 mg/mmol
= 149,318 mg
4) Kadar Asam Askorbat
% = massa Asam Askorbat / masssa Sampel . 100%
= 14,318 mg / 200 mg . 100%
= 74,659 %
VIII. PEMBAHASAN
Vitamin merupakan suatu senyawa organikyang sangat di perlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan. Vitamin C adalah vital dalam pembentukan dari kalogen protein srtktual. Dalam vitamin C dapat dan mudah dioksidasi saat di panaskan dan dapat di percepat bila ada tembaga atau pada suasana alkalias. Untuk menentukan kadar vitamin C dapat dilakukan dengan titrasi redoks yang menggunakan larutan iodium sebagai pentiter atau iodometri. Hal tersebut didasarkan dari sifat vitamin C dapat bereaksi dengan iodin.
Untuk melakukan nya perlu di standarisasi dahulu Na2S2O3 sebagai larutan standar dan pada saat dilakukan analisis data yang dilakukan di dapat bahwa konsentrasi dari larutan Na2S2O3 besarnya yaitu 0,03937 N dan pada setandarisasi I2 dari larutan standar Na2S2O3 untuk standarisasi I2 dengan penambahan amilum dan dititrasi dengan I2 dan pada analisi data yang di lakukan larutan standar I2 didapat kan konsentrasi sebesar 0,05965 M.
Setelah larutan setandar diketahui konsentrasi nya dilakukan penentuan kadar vitamin C pada buah jeruk dari 20 gr buah jerukyang di titrasi dengan larutan standar I2 terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi Biru Tua dan didapat volume titrasi nya sebesar 0,133 ml dan pada analisis data yang dilakukan didapat konsentrasi vitamin C dari buah jeruk tersebut sebesar 0,2241 %. Dari hasil yang didapat bahwa kandungan vitamin C sangat sedikit dalam buah jeruk hal ini di pengaruhi oleh usia dari buah jeruk tersebut yang terlalu tua atau terlalu matang sehingga kandungan vitamin C tersebut teroksidasi karna pengaruh temperatur, cahaya dan sebagai nya.
Selanjutnya penetuan kadar vitamin pada tablet vitamin C dari 0,2 gr tablet yang di serbukan dan dititrasi dengan larutan I2 standar dengan penambahan 30 ml aquades untuk pengenceran dan dengan 20 tetes indikator amilum didapt volume titrasi sebesar 0,66 ml. Pada analisis data yang dilakukan di dapat kadar vitamin C dari tablet tersebut sebesar 74,659 %. Kandungan tablet tersebut sangat besar dapai digunakan sebagai asupan vitamin bag peningkatan metabolisme tubuh dan perkembangan tubuh. Sehingga dapat dipastikan bahwa buah jeruk yang sangat matang sangat sedikit kandunga vitamin C nya dan pada tablet dapat di mungkinkan lebih banyak kandungan vitamin C nya. Reaksi antara vitamin C dengan I2 pada saat titrasi adalah sebagai berikut :
XI. KESIMPULAN
Untuk melakukan nya perlu di standarisasi dahulu Na2S2O3 sebagai larutan standar dan pada saat dilakukan analisis data yang dilakukan di dapat bahwa konsentrasi dari larutan Na2S2O3 besarnya yaitu 0,03937 N dan pada setandarisasi I2 dari larutan standar Na2S2O3 untuk standarisasi I2 dengan penambahan amilum dan dititrasi dengan I2 dan pada analisi data yang di lakukan larutan standar I2 didapat kan konsentrasi sebesar 0,05965 M.
Setelah larutan setandar diketahui konsentrasi nya dilakukan penentuan kadar vitamin C pada buah jeruk dari 20 gr buah jerukyang di titrasi dengan larutan standar I2 terjadi perubahan warna dari warna kuning menjadi Biru Tua dan didapat volume titrasi nya sebesar 0,133 ml dan pada analisis data yang dilakukan didapat konsentrasi vitamin C dari buah jeruk tersebut sebesar 0,2241 %. Dari hasil yang didapat bahwa kandungan vitamin C sangat sedikit dalam buah jeruk hal ini di pengaruhi oleh usia dari buah jeruk tersebut yang terlalu tua atau terlalu matang sehingga kandungan vitamin C tersebut teroksidasi karna pengaruh temperatur, cahaya dan sebagai nya.
Selanjutnya penetuan kadar vitamin pada tablet vitamin C dari 0,2 gr tablet yang di serbukan dan dititrasi dengan larutan I2 standar dengan penambahan 30 ml aquades untuk pengenceran dan dengan 20 tetes indikator amilum didapt volume titrasi sebesar 0,66 ml. Pada analisis data yang dilakukan di dapat kadar vitamin C dari tablet tersebut sebesar 74,659 %. Kandungan tablet tersebut sangat besar dapai digunakan sebagai asupan vitamin bag peningkatan metabolisme tubuh dan perkembangan tubuh. Sehingga dapat dipastikan bahwa buah jeruk yang sangat matang sangat sedikit kandunga vitamin C nya dan pada tablet dapat di mungkinkan lebih banyak kandungan vitamin C nya. Reaksi antara vitamin C dengan I2 pada saat titrasi adalah sebagai berikut :
XI. KESIMPULAN
- Penentuan kadar vitamin C dapat dilakukan dengan titrasi redoks karna sifat dari vitamin C yang mudah ter oksidasi
- Kandungan vitamin C pada buah jeruk lebih sedikit dibanding kan pada tablet vitamin C
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto Ph.D, 2011, Panduan praktikum kimia analitik II , Ilmu kimia , FMIPA , Universitas Islam Indonesia ; YOGYAKARTA
Winarto . F . G , 1992 , kimia pangan dan gizi , PT . Gramedia Pustaka Utama ; JAKARTA
Yogyakarta, 18 Desember 2014
Disetujui Dipriksa Dibuat
Dosen Pengampu Asisten Praktikan
Tri Esti P. MSi Nur Rismawati Nining Yoviani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar